Ya,
dari saya sejak masih duduk di bangku sekolah saat itu. Dari sekian
teman-teman sekelas hanya separuh yang menyukai (mata pelajaran) Bahasa
Indonesia selebihnya banyak yang menyukai mata pelajaran lainnya. Entah,
itu biologi, seni rupa (menggambar) dan seni musik serta lainnya.
Dengan berbagai alasan yang saya dapati dari teman-teman sekelas. Suara
mereka banyak yang berkata. (Mata pelajaran) Bahasa indonesia itu
menjemukan dan membuat booring. Terlebih ketika diketahui jika guru mata pelajaran tersebut killer, cerewet dan ngebetein. Lengkap sudah penderitaan (mata pelajaran) itu—yang memang tidak
disukai oleh teman-teman saya pada saat itu. Sungguh memiriskan. Dan itu realitanya yang ada! Hingga sampai sekarang pun masih seperti itu.
Padahal jika ditelisik lebih jauh secara historis Bahasa indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Asbab bahasa yang dipilih sebagai Bahasa Nasional itu—merupakan Bahasa Melayu—yang sudah menjadi lingua franca di pelabuhan-pelabuhan perniagaan yang tersebar di wilayah kemudian diberi nama Bahasa Indonesia.
Kalau
sudah begitu apakah Bahasa Indonesia saat ini—nanti akan mampu terus
bertahan dan menjadikan Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Masa Depan. Jika
itu yang menjadi sasaran kita khususnya para pendidik dan pengajar.
Maka dari itu mulai saat ini sebagai pendidik dan pengajar harus lebih
giat, aktif dan kreatif serta inovatif hingga melakukan terobosan agar
Bahasa Indonesia disukai saat ini. Ya, semua dari mulai dari diri kita
(pendidik/pengajar). Jangan sampai apa yang saya alami dahulu itu
terulang kembali. Menjadi momok kepada mereka. Entah, itu untuk para
siswa atau anak-anak didik kita nantinya. STOP untuk mengatakan (mata
pelajaran) Bahasa Indonesia itu mejemukan.
0 komentar:
Posting Komentar